Ads 468x60px

Labels

Rabu, 22 April 2020


MENULIS dan MENERBITKAN BUKU Di PENERBIT ANDI YOGYAKARTA
Oleh                     : Ropiyanto, M.Pd
Pemateri              : Edi S. Mulyanta S.Si, M.T.
Edisi                    : 22 April 2020/ 19.00 – 21.00WIB

Pelatihan menulis online khususnya gelombang 7 semakin seru dan semakin serius. Serius karena peserta pelatihan tidak hanya mendapat materi tentang menulis, akan tetapi di perkenalkan masalah dunia penerbitan. Tiada kenal lelah, Om Jay mengenalkan pemateri untuk malam ini, Rabu 22 April 2020 adalah seorang yang sangat  memahami dunia penerbitan. Bapak Edi S. Mulyanta S.Si, M.T. dengan jabatan Publishing Consultant Andi Publisher.
Semakin  lengkap, jika disampaikan Biodata singkat beliau:
Nama              : Edi S. Mulyanta S.Si, M.T.
Jabatan           : Publishing Consultant Andi Publisher
TptLhr            : Jogjakarta/Tgl Lhr : 24 Mei 1969
Status              : Menikah
Istri                  : Retna G.
Anak                :
Nindita Saheka Ramadhani
Raditya Rizky Duanda (alm)
Naditya Tertia Alfarizky
Hobby            : Membaca, Menulis, Olah Raga, Musik
Fb                    : https://www.facebook.com/edis.mulyanta
Blog                 : www.sobatambyar.com
Pendidikan
S1 Geografi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 1994
S2 Magister Teknologi Informasi Fak. Elektro UGM Yogyakarta 2006.

Mengawali kuliah Online sebagaimana biasanya, Om Jay menunjukkan  seorang Moderator. Untuk malam ini yang ke sekian kalinya dipandu oleh adalah Mr.Bams. Mr. Bram, memulai dengan kalimat semoga peserta tidak ada yang bosan. Candanya.  Kemudian, kegiatan materi, diawali dengan takzim dari narasumber karena dia baru saja pulang dari kerja. Sungguhpun, beliau sangat berterima kasih karena diberi kesempatan untuk memperkenalkan tentang seluk-beluk dunia penerbitan. Khususnya Penerbit CV. Andi Yogyakarta.

Saat ini penerbitan sedang betul-betul di uji ketahanannya, terutama kondisi terkini di outlet penerbitan tutup karena pandemi yang luar biasa mengubah haluan secara mendadak.

Darah penerbitan adalah karya tulis dari penulisnya, dimana dari karya tulis tersebut dapat diubah menjadi sebuah media buku yang dapat dinikmati pembacanya melalui outlet-outlet pemasaran baik toko buku, kampus, sekolah, dan pembaca secara langsung.

Setiap penerbit telah dipercayakan ISBN dari perpustakaan nasional, sebagai penanda setiap terbitannya, dan dinaungi di bawah IKAPI sebagai lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk mewadahi setiap penerbit di luar penerbit kampus.
Penerbit di bawah IKAPI secara alamiah memilih jalur masing-masing sesuai passionnya dalam menerbitkan buku.

Sebagai penulis, sebaiknya memahami ciri khas terbitan setiap penerbit. Tentunya bertujuan agar tulisannya sesuai dengan misi penerbit tersebut. Walaupun ada penerbit yang dapat menerbitkan segala tema di setiap terbitannya.

Penulis, dapat mengirimkan usulan dan proposal terlebih dahulu untuk menjajagi apakah jalur tulisannya sudah sesuai dengan visi dan misi penerbitan belum. Hal ini untuk menghemat waktu dan biaya dalam memersiapkan tulisannya.

Setiap penerbit, mempunyai SOP dalam memilah, memilih tulisan untuk dijadikan komoditas industri, dengan tujuan utama tentunya adalah terbitannya dapat terserap di pasar dengan cepat. Penerbit mempunyai peta pasar yang dia rekam dari outlet-outletnya, sehingga instink penerbitan yang telah lama bergelut di bidangnya akan semakin terasah. Dari melihat judul, outline, dan siapa penulis, terkadang penerbit dapat memproyeksikan pasar buku yang menjadi sasarannya. Kunci pertama bagi penulis adalah pemilihan judul yang baik, pasar sasaran yang akan dituju, kemudian lakukan sedikit riset pesaing, sehingga dapat dengan gamblang ditawarkan ke penerbit. Apalagi tema yang ditulis tersebut ternyata tema yang baru, perlu tambahan data riset kecil yang tidak gampang untuk memengaruhi penerbit. Penerbit lebih cenderung mencari tema yang secara data pemasaran sudah ada, sehingga gambling dalam membiayai penerbitannya mempunyai resiko yang semakin kecil untuk tidak terserap di pasar. Kirimkan ke beberapa penerbit, apabila penulis belum berpengalaman bekerjasama dengan penerbit. Penerbit akan menyeleksi tulisan, dengan beberapa pertimbangan. Paling banyak porsi pemasaran sebagai pertimbangan utamanya. Berikan sedikit penjelasan pasar sasaran, dengan data-data angka akan lebih menarik.

Sebagai contoh, saat ini buku yang sangat dicari adalah buku tentang Covid-19. Cari secepatnya apa, bagaimana, virus tersebut. Apakah buku yang kita tulis betul2 mempunyai manfaat pada pembaca.

Pesaing buku apakah sudah ada apa belum. Penulis perintis pertama biasanya dapat menikmati pasar awal yang cukup menarik. Biasanya tulisan pertama mempunyai kualitas yang belum baik, akan tetapi mengejar momen yang cukup  bagus. Penulis follower biasanya mempunyai penyajian materi yang lebih baik  akan tetapi terkadang menikmati pasar sisa dari para penulis perintis. Penulis perintis effort awal lebih banyak, dan terkadang mempunyai risiko tidak laku juga besar. Penerbit akan sangat tergantung dari tawaran awal dalam proposal dalam menentukan penerbitannya.

Poposal buku akan semakin sempurnya, jika penulis telah melakukan proses tulisan bukunya minimal 50% dari rencana keseluruhan. Supaya proses penyelesaian tulisannya tidak terlalu lama. Penerbit biasanya memberikan waktu yang beragam untuk menyelesaikan tulisan tersebut. Banyak penulis yang menebar proposal banyak, akan tetapi finishing tulisannya lambat. Hal ini akan menghambat proses produksi bukunya, sehingga terkadang penerbit akan memilih tulisan yang lebih dahulu selesai. Hal inilah diperlukan manajemen waktu penyelesaian tulisan penulis, supaya dapat segera diproses di penerbitannya. Proses penerbitan cukup panjang waktunya, dari administrasi penerbitan awal, editing, setting layout, desain cover, dan proses produksi. Tanpa ada antrian proses penerbitan buku memakan waktu antara 2 minggu hingga 1 bulan paling lama. Yang membuat lama adalah proses antrian, baik dari sisi penulis maupun beberapa bagian di penerbitan.

Pada proses administrasi penerbitan, yang perlu dipersiapkan adalah:
Kelengkapan naskah, dari Judul-Sub Judul, Nama Pengarang, Kata Pengantar, Prakata, Daftar Isi, Bab, hingga Sinopsis. Penulis harus jeli melengkapi hal demikian, karena biasanya sebelum lengkap, proses selanjutnya tidak akan dijalankan.

Proses editing, akan terbantukan dengan pengetahuan ejaan, pemilihan kata, kalimat, paragraf hingga hirarki bab yang baik dari penulis. Kelemahan penulis biasanya tidak clear saat menentukan hirarki bab, paragraf, kalimat, kata, dan pemilihan fontasi. Editor akan membantu hal tersebut, akan tetapi apabila penulis telah menata dengan baik, maka kerja editor akan lebih fokus ke dalam bagaimana memilih efektifan kalimat, dan struktur bab yang baik.

Setting layout juga mempunyai peranan yang penting, karena menentukan ukuran buku, jumlah halaman, dan keindahan halaman per halaman. Titik krusial ada di sini, karena dengan pengaturan halaman yang baik, makan harga buku akan dapat efektif di tentukan. Harga buku yang menarik, akan cukup mempengaruhi pembeli dalam memutuskan akan menikmati buku tersebut atau meninggalkannya.

Desain cover, juga mempunyai peranan strategis dalam sebuah buku. Apalagi tipikal pembeli buku di Indonesia adalah didasarkan dari keindahan dan seberapa menarik cover buku. Tipikal pembaca buku di Indonesia adalah, sight seeing, sehingga cover sangat penting sekali dalam pemasaran buku. Setiap penerbit mempunyai data juga bagaimana cover yang menarik, dan terbukti mendongkrak pemasaran.

Saat proofing, penulis sebaiknya memberikan beberapa perbaikan ide untuk lebih memperkuat pasar buku yang ditulisnya. Kerjasama yang baik dari penulis, dan pengetahuan data dari penerbit akan dapat menentukan keberhasilan tulisan untuk terserap di pasar. Akan tetapi dari pengalaman kami, tidak ada buku Best Seller yang By Design.

Artinya, banyak buku Best Seller di Indonesia, terkadang karena karunia semata... Jadi jangan takut menawarkan tulisan anda ke penerbit karena pada dasarnya penerbit juga trial and error dalam menerbitkan buknya. Hanya pengalaman, dan intuisi terkadang membantu untuk menghindari kerugian akibat terbitannya tidak laku di pasar.

Demikian pengetahuan yang disampaikan narasumber, dan diharapkan dapat memberikan pengetahuan dalam mencoba memasukkan tulisannya ke penerbit-penerbit di Indonesia.

Demikian kuliah yang disampaikan oleh narasumber, selanjutnya proses tanya jawab.

Kunci yang harus disiasati oleh penulis pemula, dalam melakukan tambahan data riset kecil yang berguna untuk memengaruhi penerbit agar mau menerbitkan buku tersebut yaitu melalui Riset pasar yang dilakukan pertama kali dan hal terpenting adalah siapa sasarannya. Buku sekolah pasarnya sangat besar sekali, di banding buku masak.

Kemudian pesaing, buku dengan pasar besar pesaingnya banyak, nah ini perlu strategi pemosisian kedalaman materi. Apakah buku kita lengkap, atau hanya buku pengayaan. Perlu diputuskan segera, supaya tidak terjadi tabrakan materi buku dengan pesaing.

Selanjutnya narasumber menjelaskan tentang Kondisi bidang penerbitan sekarang selama masa pandemi ini sangat berat sekali. Hampir 90 % outlet penerbitan sekarang tutup. Kampus dan sekoah tutup semua tidak ada aktifitas. Omzet kami betul-betul turun hingga ke titik nadir. Kami harus berjuang hingga 3 bulan ke depan untuk menanti masa panen di tahun ajaran baru.

Dalam 3 bulan ke depan merupakan titik hidup mati penerbitan, karena jika tidak dapat melewatinya, banyak sekali penerbit di bawah IKAPI akan gulung tikar.

Sementara pasar On Line di Indonesia belum tumbuh untuk pasar buku, sehingga kami harus menahan lapar sejenak untuk 3 bulan ke depan semoga pandemi ini akan reda.
Sebagai penulis,sebaiknya memahami ciri khas terbitan setiap penerbit.Tentunya bertujuan agar tulisannya sesuai dengan misi penerbit yang dapat menerbitkan segala tema di setiap terbitnya.
Penulis dapat mengirimkan usulan dan proposal terlebih dahulu untuk menjajaki apakah jalur tulisannya sudah sesuai dengan visi dan misi penerbit belum. Hal ini untuk menghemat waktu dan biaya dalam mempersiapkan tulisannya.

Apakah tulisan yang dibukukan adalah buah dari karya tulis, berarti seperti tesis, PTK dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, dapat dibukukan dan apakah hasil penelitian juga ikut disertakan dalam isi buku tersebut?
Hasil penelitian, biasanya tergantung sekali dengan tujuan penelitian dan hasilnya. Pasar penelitian di Indonesia sangat kecil sekali, sehingga terkadang pasar yang di dituju adalah pasar captive market, atau pasar yang sudah memahami betul materi bahasan. Pasar ini disebut niche market atau pasar ceruk.

Buku yang terbukti masih laku di Toko Buku dan menjadi Rangking pertama adalah buku Anak, buku dongeng, cerita bergambar, komik. Kami sarankan buku yang mempunyai value bagus untuk pendidikan karakter. Kemudian buku, keagamaan, motivasi, dan buku sekolah.

Yang menjadi prioritas pertama tulisan adalah peristiwa. Kami tidak sengaja menemukan tulisan tentang Virus, saat corona di Wuhan bulan Desember 19 dan Januari 20, ada penulis kami yang telah melakukan riset tersebut. Dan buku kami yang best seller saat ini adalah buku Covid-19, walaupun kualitas tulisannya belum begitu sempurna.

Buku Laskar Pelangi, adalah buku terlaris di Indonesia, timing yang tepat saat itu adalah adanya Muktamar Muhammadiyah, dan buku itu meledak luar biasa dari mulut ke mulut awalnya, word of mouth. ingat Muhammadiyah umatnya luarbiasa.. nah itulah target awal buku tersebut.

Banyak penulis yang menebar proposal banyak, akan tetapi finishing tulisannya lambat. Hal ini akan menghambat proses produksi bukunya, sehingga terkadang penerbit akan memilih tulisan yang lebih dahulu selesai. Hal inilah diperlukan manajemen waktu penyelesaian tulisan penulis, supaya dapat segera diproses di penerbitannya.

Strateginya, saat menulis proposal, materi buku harus sebagian besar telah tertuliskan baik dalam bentuk draft atau masih outline detail. Sehingga waktu penyelesain dari usulan ke naskah lengkap tidak terlalu lama, untuk mengejar momen. Usulkan beberapa bab yang telah di tulis sebagai tambahan informasi ke penerbit, sehingga penerbit akan tahu gaya tulis penulis tersebut.

Aturan penulisan untuk buku  bisa diterbitkan, atau pedoman penulisan buku yg dipersyaratkan oleh penerbit  Andi adalah tata letak dengan mengikuti aturan internal Andi, dan untuk buku pendidikan mengikuti aturan-aturan yang ada disesuaikan dengan tingkat jenjang pendidikan.

Ada beberapa aturan fontasi, jenis gambar, jenis illustrasi yang harus dipenuhi untuk terbitan buku pelajaran. Selain itu aturan tata letak biasanya diatur secara internal penerbitan, mengikuti tema buku yang diusulkan.

Penulis dapat memberikan kisi-kisi tata letak yang diinginkan, misalnya jenis huruf, kolom, text book, atau side note dan lain-lain. Kemudian akan diterjemahkan oleh desainer layout kami untuk disesuaikan dengan mesin-mesin cetak. Sebelum cetak, biasanya penulis akan diminta melakukan proofing materi, sebelum diproduksi massal.

Jika kita mengirim 1 tulisan kebeberapa penerbit, kemudian tulisan tersebut juga diterima oleh beberapa penerbit. Cara menyikapinya :

Pertimbangkan skala pasar penerbitannya sebelum memutuskan salah satu penerbit yang dipilih untuk menerbitkan buku. Penerbit skala nasional akan lebih menguntungkan secara keuangan, karena akan tersebar di seluruh penjuru toko buku.

Pertimbangan ke dua, siapa penerbit yang tercepat memutuskan menerima itulah yang dipilih. Untk buku-buku momen tertentu hal ini diperlukan, misalnya momen Ujian Nasional (walaupun sudah dihapus), Momen penerimaan PNS dll.
Visi dan misinya dari pernerbit Andy Yogyakarta: Kami penerbit buku pendidikan baik dari pendidikan dasar menengah hingga perguruan tinggi. Di samping itu kami juga menerbitkan buku umum, non politik dan non agama.

Buku yang diterima adalah buku yang punya life cycle atau daur hidup yang panjang, karena akan menguntungkan di jangka yang amat panjang. Buku trending topic, biasanya berumur pendek dan jarang sekali terjadi cetak ulang atau repeat order dari toko buku, sehingga cepat berlalu momennya. Buku kami yang abadi adalah buku referensi untuk perguruan tinggi, ada yang berumur 30 th masih bagus pasarnya.

Kelemahan antologi kisah inspiratif, atau antologi cerpen adalah pasar yang sangat kecil. Peminat buku seperti ini biasanya tergantung penulisnya, dalam arti komunitas penulis, lingkungan social medianya, sehingga market sasarannya menjadi kecil atau niche market.

Tapi jangan berkecil hati, Raditya Dika awalnya dipandang sebelah mata oleh penerbit, karena beliau hanya nulis blog-blog yang tidak bermutu, tapi Fun buat generasi milenial. Awalnya pasarnya niche market, akan tetapi berkembang social medianya karena followernya banyak. Akhirnya bukunya best seller semuanya, walaupun secara value naskahnya kurang bagus, tapi nilai pasarnya sangat besar.

Naskah Motivasi, termasuk naskah primadona, karena menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Apalagi jika penulisnya rajin promosi karena motivator terkenal, bukunya bak kacang goreng.

Buku motivasi, cukup menarik semua penerbit. Akan tetapi tergantung kreativitas penulis dalam memaparkan ide-idenya. Buku motivasi yang baik pasarnya, memang melekat pada nama-nama terntentu di Indonesia. Dulu ada Mario Teguh, di mana bukunya luar biasa tanggapan pembacanya. Tung Desem Waringin, sangat fenomenal. Akan tetapi ternyata buku-buku motivasi tidak pernah surut terbitannya. Terbukti buku motivasi-motivasi berbasis agama, menjadi trend yang luar biasa. Kreativitas penulis menjadi tumpuan utama buku motivasi, sehingga jangan ragu-ragu brainstorming dengan penerbit untuk menerbitkan buku motivasi di Indonesia. Cari peluang-peluang baru saat Pandemi Covid-19 yang memorak porandakan motivasi kita. Hal ini adalah lahan yang luar biasa untuk membuat buku motivasi.

Kesimpulan:  Yang harus diketahuai dalam penerbitan buku
1.      Penulis melakukan pemilihann judul yang baik,pasar sasaran yang akandituju,lakukannsedikitpesaing sehingga dapat dengan gamblang ditawarkan pada penerbit.
2.      Penulis,sebaiknya memahami ciri khas terbitan setiap penerbit.
3.      Penulis dapat mengirimkan usulan dan proposal terlebih dahulu untuk menjajaki apakah jalur tulisannya sudah sesuai dengan visi dan misi penerbit.
4.      Kirim ke beberapa penerbit,apabila penulis belum berpengalaman bekerjasama dengan   penerbit.
5.      Penulis juga harus tahu proses penerbitan buku.


Demikian kuliah dan sesi tanya jawab, karena keterbatasan waktu bagi peserta yang ingin bertanya dapat menghubungi narasumber langsung di 08112936864 atau email di edis.mulyanta@gmail.com 

Selasa, 21 April 2020


Menulis Cepat dan Tepat di Media Daring & Luring
Oleh : Ropiyanto, M.Pd
Narasumber : CATUR NUROCHMAN OKTAVIAN
                             (Ketua Departemen Litbang PB PGRI)
 



Sekira pukul 19.00 WIB pelatihan menulis Online gelombang dimulai. Untuk edisi tanggal, 20 April 2020. Narasumber yang dihadirkan Om Jay adalah Bapak Catur Nurochman Oktavian. Beliau adalah Ketua Departemen Litbang PB PGRI.
Mengawali kegiatan belajar, Pak Catur memperkenalkan diri bahwa Passion saya dalam menulis dimulai sejak 1999. Pertama menerbitkan karya dalam bentuk buku di tahun 2003. Sampai sekarang alhamdulillah terus menulis.
Menurut pak Catur, kita para guru terutama memiliki dua musuh utama untuk menjadi penulis. Musuh tersebut adalah; Rasa takut dan MALAS.
Seseorang yang passionnya ingin menjadi penulis cepat dan tepat di media dari dan daring harus mengalahkan dua musuh utama ini. Jelas Pak Catur.Lebih lanjut dijelaskan apa itu rasa Takut dalam masalah tulis menulis. Yakni takut tulisannya jelek, takut dicela, takut tulisannya sudah basi, dan takut takut lainnya. Hal inilah yang menghambat rencana seseorang untuk menjadi penulis. Singkat pak Catur.
Seorang penulis yang baik,  tidak membutuhkan “mood” dalam kegiatannya menulis.  Jadi, tidak ada alasan tidak menulis kerena tidak ada mood.  Mood harus disingkirkan dari benak Anda jika menghambat kerja otak dalam menulis. Bayangkan Anda seorang yang bekerja menghasilkan tulisan seperti wartawan, kolumnis, dan redaktur majalah.

Isaac Asimov, seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki reputasi bagus, mengakui bahwa cara ia menulis adalah “simpel dan apa adanya”. Saya garis bawahi. Menulislah dengan simpel dan apa adanya. Tegas pak Catur.
Kemudian disampikan juga bahwa, Menulislah hal yang aktual dan sesuai dengan gaya selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan. Perlu diingat, bahwa setiap orang yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan lebih cepat dibandingkan orang yang tidak bekerja secara baik.
Di pertengahan pelajaran dijelaskan bahwa, Menulis adalah sebuah kecakapan atau keterampilan.

Bila Anda menguasai secara detail pengerjaan tulis menulis, maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan kecepatan pengerjaan.
Dibagian akhir pelajaran Pak Catur berpesan,  Menulislah dengan simpel dan apa adanya mengandung maksud, jadilah dirimu sendiri ketika menulis. Caranya menemukan gaya atau menjadi diri sendiri ketika menulis. Memperbanyak menulis dan membaca adalah cara mempelajari gaya tulisan orang lain atau Copy The Master. Jadi,  Jangan paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya Anda. Misalnya, Kalau suka traveling, tuliskan kisah perjalanan Anda. Tentu Anda akan lebih mudah menuliskan sesuatu yang disukai. Tuturkan segala yang ada secara sederhana dengan cara Anda.
Penutup coba kita bayangkan, ketika berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan kita menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami, iya kan? Bagi seorang pemula: Mengapa kita masih ragu menghasilkan draf tulisan yang pertama? Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena kita masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Setiap media memiliki gaya selingkung masing-masing sesuai kebijakan redaksinya.  Misalnya, kita perlu mengetahui, berapa jumlah kata dalam artikel yang bisa dimuat di media itu, dan aturan penulisannya. Atau rubrik apa saja yang tersedia di media tersebut. Tidak usah kuatir tulisan kita ditolak dan dianggap jelek. Perbaiki lagi kekurangannya, dan terus kirim lagi.

Kesimpulan dari materi pelajaran malam ini adalah :
1.      Mengalahkan rasa takut dan malas.
2.      Setiap penulis yang baik tentu tidak membutuhkan “mood”. 
3.      Menulislah dengan simpel dan apa adanya.
4.      Menulis adalah sebuah kecakapan atau keterampilan.
5.      Menulislah seperti berbicara.

Pesan yang sangat berkesan dan terkenang dari pak catur adalah,
Jangan paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya Kita.

Terima kasih Pak Catur, Ilmu yang bermanfaat, aamiin.

Senin, 20 April 2020

SARAPAN PAGI DENGAN LONTONG TELUR


SARAPAN PAGI DENGAN LONTONG TELUR
 




Langit pagi di kota Curup baru saja disinari mentari. Udara Curup yang sejuk menambah indahnya suasana. Koloid embun pelan-pelan mulai menyingkir karena tak mampu menahan cerahnya sang jago siang.


Kedai dan warung-warung di sekitaran Pasar Atas sudah ramai sejak pukul 04.30 WIB. Pedagang dan penjual dengan ramah saling menawarkan barang dagangannya.

Sementara, yang paling penting tentu tidak lupa sarapan pagi. Menu sarapan yang paling di sukai masyarakat Curup sebagian besar adalah LONTONG dan di tambah telur, Menjadi LONTONG TELUR. Setuju?.
Lontong telur yang tersohor enak adalah lontong telur bu Sum. Racikannya terdiri dari lontong ketupat, siraman kua santan yang segar, ditambah sayur nangka muda dan sayur pakis. Ciri khasnya tentu saja remukan kerupuk rendang. Belum disebut sampai Pasar Atas kalau belum sarapan dengan lontong Telur. Bagaimana, anda mau mencoba bukan?.

Minggu, 19 April 2020

PEYEK ATAU REMPEYEK KACANG


PEYEK KACANG
Cemilan dulu, Masa kini yang tetap Kriuuk

 Oleh : Ropiyanto, M.Pd





Matahari baru saja tenggelam di ufuk barat. Waktu magrib segera tiba untuk wilayah Curup_Rejang Lebong. Dalam waktu senja menanti berita di Televisi biasanya, ditemani cemilan. Alhamdulillah, sore ini cemilan Nasional sudah tiba. Cemilan kiriman dari Om Jay. Edisi sore ini Rempeyek Kacang yang renyah dan Kriuuuk. Makasih Om Jay. 

Peyek kacang atau Rempeyek menjadi cemilan favorit kebanyakan orang. Sebagian ada yang menjadikannya sebagai makanan pelengkap layaknya kerupuk dalam melengkapi makanan. Dulu masa sekolah, makan nasi sering di temani dan dilengkapi oleh peyek. Waktu belum ada kiriman Om Jay ya.he.
Pasar baru, Curup adalah sentra makanan ringan cemilan. Disana, peyek di jual hampir setiap warung atau lepau. Jika kesana, jangan lupa beli peyek ya,,maksudnya jangan lupa beli peyek sebagai oleh-oleh untuk ku.
Pada masa jayanya film layar lebar (layar tancap, di Curup). Sambil menikmati film, peyek kriuk Ibu Ija tidak pernah ketinggalan. Hampir semua penonton ditemani peyek, meski hanya sebungkus. Saat ini, tidak ada yang tidak tahu tentang peyek. Semoga peyek terus ada walau zaman terus berganti. Aamiin.
Ropiyanto, M.Pd
MAN 1 Kepahiang Bengkulu

Sabtu, 18 April 2020

GORENG BELUT SAMBAL MERAH


PELATIHAN MENULIS ONLINE
NAMA                        : ROPIYANTO, M.Pd
NARASUMBER         : WIJAYA KUSUMAH (Om Jay)
   Tantangan Tanggal, 18 April 2020


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Para pembaca yang budiman. Mohon izin bercerita tentang Goreng Belut Cabe Ijo Kiriman Om Jay.
Sekira pukul 16.29 WIB Om Jay mengirim kami Sambal Indonesia yang kali ini Brand nya Goreng Belut Cabe Ijo. Ingat branding Blog ya..
Sambal kiriman Om Jay kali ini memang menggugah selera, terbayang sejuta rasa. Eh..maaf kirimannya hanya gambar ya.
Belut ternyata hewan yang memiliki nilai gizi yang luar biasa bagi manusia. Pengalaman penulis secara pribadi baru mengenal belut dapat dikonsumsi adalah sekira masih sekolah tingkat SMP, kalau tidak salah. Semoga benar. Awalnya saya sedikit menyamakan belut seperti Ular, hidup di dalam lumpur, dalam sawah. Ketika penulis masih SD bertemu belut langsung lari karena dikira ular. Maaf ya belut...bukan menghinamu. Sekali lagi maaf.
Namun setelah mencari informasi dan mendapat keterangan dari para ahli gizi, ternyata belut sangat berguna bagi manusia. Nilai nutrisi dalam belut cukup kompleks. Akhirnya, belut termasuk hewan yang cukup diperhitungkan. Akupun ingin mencoba.
Berikut ini merupakan kandungan gizi dalam belut / 100 gram menurut Departemen Kementrian Kesehatan Indonesia dan berbagai sumber lainnya :
1.      Energi (Kalori) 303 kkal
2.      Protein 18,4 g
3.      Lemak 27 g
4.      Karbohidrat 0 g
5.      Kalsium 20 mg
6.      Fosfor 200 mg
7.      Zat Besi 20 mg
8.      Vitamin A 1.600 SI
9.      Vitamin B1 0,1 mg
10.  Vitamin C 2 mg
11.  Air 58 g
12.  Omega 2, 3 dan 6
13.  Asam Folat
14.  Magnesium
15.  Selenium
16.  Leusin
17.  Arginin



Bagaimana menurut anda, luar biasa belut bukan? Sekarang orang sudah banyak membudidayakan Belut. Sehingga belut menjadi komoditi pangan hampir setiap wilayah Nusantara.
Saat ini sering penulis kepasar melirik-lirik kalau ada yang menjual belut. Jika kelihatan belut, pasti mampir deh. Minimal bertanya harganya, belut sawah atau sungai, menamkap sendiri atau membeli dengan orang lain, baru didapat atau sudah berapa hari dirumah. Banyak sekali pertanyaannya ya..akhirnya beli. Tapi yang keripik belut.
Lah, kok keripik belut. Tadi ceritanya Belut diberi sambal merah!. Ya, maksudnya saat ini belut sudah menjadi pangan dalam berbagai olahan. Paling murah adalah keripik belut. Belut Goreng sambal merah dari Om Jay, pasti Nomor 1.


Ropiyanto, M.Pd
MAN 1 Kepahiang

Jumat, 17 April 2020

MENULIS DAN BERPRESTASI BERSAMA


RESUME PELATIHAN MENULIS ONLINE
NAMA PESERTA : ROPIYANTO, M.Pd
Narasumber :
Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd
SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia
MENULIS DAN BERPRESTASI 


 Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 dari pasangan Bapak Giyono SW dan Ibu Waginem. Masa kecil tinggal di Ngawen, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Pendidikan dimulai di TK Ngawen Trihanggo tahun 1981-1983. Pendidikan dasar ditempuh di SD Negeri Jambon II, Trihanggo, Sleman pada tahun 1983-1989. Kemudian melanjutkan di bangku SMP Negeri 5 Yogyakarta pada tahun 1989-1992. Pendidikan menengah ditempuh di SMU Negeri 1 Sleman jurusan IPA pada tahun 1992-1995. Pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 pada Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika. Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006.
Pada tahun 2006 menikah dengan Dwi Riastuti, M.Pd dan kini sudah dikaruniai dua orang anak yaitu :
Muhammad Yunus Baskara
Galuh Ray Rannaa
Aktifitas keseharian sebagai pengajar di SMP Negeri 1 Wonosari Kabupaten Gunungkidul, mengampu mata pelajaran IPA.
Aktifitas lainnya yang telah dan sedang dilakukan adalah :

1. Sekretaris Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas 2012 – sekarang
2. Sekretaris MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006-2009
3. Ketua II MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul 2009 – 2012
4. Anggota Litbang MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2012-2015
5. Ketua II MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2015-2017
6. Ketua MGMP SMP Kabupaten  Gunungkidul 2017 – sekarang
6. TIM Pengembang TIK Kabupaten Gunungkidul 2009- sekarang
7. TIM Pengembang TIK Propinsi DIY 2009 – sekarang
8. Trainer Pelatihan Blog, Pelatihan Multimedia Pembelajaran di BTKP Propinsi DIY
9. Trainer ICT di MGMP IPA dan TIK Kabupaten Gunungkidul
Prestasi lomba yang telah diraih :

1. Finalis National Inovatif Teacher Comptetition tingkat Nasional tahun 2009
2. Finalis Inovasi Pembelajaran SMP Tingkat Nasional tahun 2009
3. Juara 3 Website SMP Tingkat Propinsi DIY 2010
4. Juara 1 Website SMP tingkat Propinsi DIY 2011
5. Finalis Lomba Media Pembelajaran KI Hajar Award tingkat Nasional Tahun 2012
6. Juara 1 FIG guru SMP Tingkat Propinsi DIY Tahun 2013
7. Finalis FIG guru SMP Tingkat Nasional Tahun 2013
8. Juara 2 Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2013
9. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2014
10. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2015
11. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2015
12. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Propinsi DIY Tahun 2015
13. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015
14. Penerima Anugrah Gubernur DIY tahun 2015 atas prastasi sebagai Juara 1 Gupres TK Nasional.
15. Penerima SatyaLencara Bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 atas prestasi sebagai juara 1 guru berprestasi Tingkat Nasional tahun 2015.
16. Sebagai Salah Satu Peserta Terbaik Literasi Tingkat Nasional 2017.
17. Duta Rumah Belajar Tk Nasional Th 2018 dan Duta Rumah Belajar Terinovatif Th 2018.
18. Penerima Anugrah Gubenur DIY tahun 2018 atas prestasi sebagai Duta Rumah Belajar Terinovatif Thn 2018.
Address:
Jeruksari Rt 01/ RW 20, Wonosari, Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia 55812

Penyampaian Materi Pelatihan Menulis

Teman-teman DIM WA Group 7 yang luar biasa. Perkenalkan saya Sigit Suryono, saya guru SMP Negeri 1 Wonosari Gunungkidul suatu kebahagiaan bisa berjumpa dengan guru-guru hebat, penulis-penulis hebat yang sebagian sudah saya kenal lewat dunia maya.
[7:10 PM, 4/17/2020] Wijaya Kusumah: Saya akan berbagai pengalaman dengan teman-teman berkaitan dengan keberhasilan saya dalam menjadi juara 1 guru berprestasi smp tingkat nasional tahun 2015 maupun sebagai duta rumah belajar tahun 2018. dan prestasi yang lain yang semoga bisa menjadi profokator bagi teman-teman di group ini untuk bisa mencapai hal tersebut.
[7:15 PM, 4/17/2020] Wijaya Kusumah: Sesuai dengan judul yang disampaikan oleh omjay untuk saya yaitu "Guru menulis dan Berprestasi" saya sebenarnya malu dengan teman-teman di group ini yang sebagian besar sudah menulis dan diterbitkan dalam bentuk buku ber isbn.... saya baru satu kali membuat buku itupun harus saya buat sama istri selama 9 tahun baru bisa jadi 1 buku kumpulan cerpen.... yang dengan judul "aku ingin menghitung rembulan" pada tahun 2017 berhasil menjadi salah satu desiminator terbaik literasi smp tingkat nasional. "betapa sulitnya saya membuat karya"
[7:18 PM, 4/17/2020] Wijaya Kusumah: Namun itu sisi sebagai penulis buku saya susah. Mhn maaf ya.... namun di sisi lain saya sering membuat coretan artikel, berita dan juga tutorial yang lumayan banyak yang saya upload di web saya yaitu di ciget.info maupun di inobel.id
bisa dikatakan saya satu madzab dengan omjay guru yang senang menulis di blog.
Hal pertama yang ingin saya sharingkan pada teman-teman di Group WA ini adalah tentang bagaimana saya bisa meraih juara 1 Guru berprestasi tingkat Nasional pada Tahun 2015.
[7:21 PM, 4/17/2020] Wijaya Kusumah: Untuk mencapai kejuaran tersebut saya sebenarnya mulai menyiapkan diri sejak awal saya bekerja di SMP Negeri 1 Wonosari. Tepatnya pada saat itu saya masih CPNS diminta untuk mengikuti kegiatan seleksi simposium tingkat Propinsi  DIY tahun 2006. Saya melihat ada peluang yang saya rekam dari senior-senior saya saat pelaksanaan simposium tersebut yaitu banyak dari peserta simposium yang ahli dalam penelitian namun belum banyak yang menguasai TIK, sedangkan teman-teman yang menguasai TIK banyak yang tidak mau melakukan penelitian bahkan malas menulis laporan. I
[7:25 PM, 4/17/2020] Wijaya Kusumah: Simposium pada waktu itu diikuti oleh semua ketua MGMP SMP maupun pengurus hampir semua bidang study yang ada di propinsi DIY dan setiap Kabupaten wajib untuk mengirimkan peserta dalam kegiatan tersebut. Itu sebagai sebuah tantangan dan peluang bagi saya untuk mempromosikan diri kepada para senior, hal tersebut dikarenakan saya pada tahun 2006 sudah menyelesaikan S2 untuk jurusan Teknologi Pembelajaran (walaupun harus kuliah 11 tahun karena S1 hampir DO 7 tahun ditambah langsung S2 3,3 tahun itulah senjata yang handal bagi saya)
[7:27 PM, 4/17/2020] Wijaya Kusumah: Jadi untuk keberhasilan awal yang saya rasakan adalah: 1. Pendidikan amat penting bagi kita saat akan terjun ke dunia kerja ( saya sudah diberi senjata yang tajam oleh orang tua), 2. Pemilihan jurusan S2 yang tidak linier bagi saya pada saat itu karena pingin punya keahlian yang belum banyak dimiliki oleh teman-teman di dunia pendidikan pada saat itu.
[7:30 PM, 4/17/2020] Wijaya Kusumah: Dari simposium tersebut saya mulai diminta untuk mengajar Powerpoint, flash, blog, dan lain-lain dari sekolah-sekolah  di wilayah kabapaten gunungkidul, lintas mgmp, dan juga diminta untuk menjadi trainer kegiatan di tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi.
[7:34 PM, 4/17/2020] Wijaya Kusumah: Kemudian ajang lomba mulai saya jajaki, kegagalan setiap mengirimkan karya, dan proposal berkali-kali. Namun pantang menyerah terus mencari informasi lomba lewat web maupun blog tentang info lomba. jangan tunggu informasi dari dinas karena pasti akan terlambat... kegagalan-kegagalan yang ada di depan mata saat lomba, bahkan karya terbaik yang saya buatpun masih kalah.... dalam lomba padalah pada saat itu karya yang saya buat lebih baik dari karya peserta lomba lain? "Inilah masalah baru bagi pemain lomba"
[7:36 PM, 4/17/2020] Wijaya Kusumah: Oleh karena itu saya riset kenapa selalu kalah... saya renungkan akhirnya mulai tahun 2009 saya sudah mulai mencicipi hasil kejuaran dari tingkat kabupaten, regional, maupun propinsi, namun di tingkat nasional saya selalu kalah dalam 6 kali berhasil menjadi finasil lomba tingkat nasional apa sih yang menyebabkannya"??????????"
[7:44 PM, 4/17/2020] Wijaya Kusumah: aat kita benar-benar ingin mengikuti lomba tingkat nasional maka kita harus melakukan: 1. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lombkan (kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak), 2. Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh kita, semangat kita. 3) Jika kita lolos ke nasional perlu di lihat kembali apasih yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba), 4) Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba, 5) saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.
[7:49 PM, 4/17/2020] Wijaya Kusumah: Kegagalan-kegagalan di awal saya ikut lomba di tingkat nasional karena pada saat pemaparan saya dulu sering melakukan presentasi yang keluar jalur bukan pada pokok media atau penelitian yang saya buat misalnya( siapa saya, prestasi apa yang saya miliki, membanggakan organisasi, sekolah, maupun yang lainnya sehingga keluar jalur dari presentasi yang seharusnya saya harus fokus pada media yang saya presentasikan) itu penting sekali karena saya pernah gagal di ajang inobel tahun 2009 saat itu saya kehabisan waktu karena hanya menceritakan siapa saya, dan lain-lain yang akhirnya harusnya dari teman-teman peserta pada saat itu menilai saya bisa masuk 3 besar ternyata tidak masuk ...... pengalaman pahit...
[7:53 PM, 4/17/2020] Wijaya Kusumah: eman-teman yang luar biasa di group ini ada yang juara inobel, ada yang juara lkg, ada yang juara bidang lain tentu juga merasakan apa yang pernah saya rasakan... lomba itu pasti hasilnya gagal atau juara. kalau gagal maka kita harus melakukan evaluasi. kalau menang jangan jumawa karena suatu saat bisa juga kita akan kalah ketika tidak bisa kontrol diri "AKU-nya muncul" sehingga saat presentasi di lomba lain bisa kalah dengan orang lain. Maka saran saya pada teman-teman di group ini dan tentu buat saya sendiri mari kita terus belajar-belajar-dan belajar, belajar dimana saja, kapan saja dengan siapa saja" (seperti slogan Rumah Belajar) ya.
[7:58 PM, 4/17/2020] Wijaya Kusumah: Hal yang saya tuliskan diatas adalah pengalaman saya saat mengikuti lomba-lomba yang selalu gagal .... kemudian bagaimana saya bisa jadi juara guru berprestasi tingkat nasional tahun 2015, apa yang saya lakukan dan  apa yang saya persiapkan....
[8:01 PM, 4/17/2020] Wijaya Kusumah: Gambar. Penyerahan hadiah sebagai Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Nasional SMP Tahun 2015 oleh Bapak Menteri Pendidikan Nasional Bapak Anies Baswedan.
Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan jika belum keluar pedomannya dapat menggunakan pedoman pada tahun sebelumnya.
1.         Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.
2.         Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi.[ kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll, diligalisir oleh atasan langsung]
[8:05 PM, 4/17/2020] Wijaya Kusumah: untuk tahun 2015 syarat portofolio kita adalah 8 tahun. itu hal yang menantang bagi peserta gupres maka penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah kita lakukan dari tahun ke tahun ( alhamdulillah karena pengalaman tahun 2006 tersebut saya masih memiliki semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut hampir semuanya lengkap sehingga memudahkan untuk menyusun portofolio tersebut)
saya lanjutkan untuk tipsnya
3.         Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional.[ karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll] jangan lupa buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.
4.         Buat makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [ jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat]
5.         Persiapkan video pembelajaran untuk satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajaran yang benar sesuai dengan rpp yang kita buat. [ syarat yang maju ke tingkat nasional]
[8:09 PM, 4/17/2020] Wijaya Kusumah: setelah itu semua siap maka hal yang kita lakukan adalah melalui tahapan-tahapan seleksi guru berprestasi dari tingkat kabupaten sampai nasional yaitu:

Kegiatan penilaian di masing-masing jenjang seperti yang sudah saya ikuti pada tahun 2015 meliputi:
Lomba Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul:
  1. Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional
  2. Test Wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Prefesional, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Kepribadian.
  3. Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.

Lomba Guru Berprestasi Tingkat Propinsi DIY
1.      Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2.      Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3.      Psikotest
4.      Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.

Lomba Guru Berprestasi Tingkat Nasional
1.      Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2.      Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3.      Psikotest
4.      Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
oh iya teman-teman jika ingin melihat komponen portofolio yang saya gunakan untuk lomba gupres tahun 2015 dapat dilihat di web saya : Contoh Portofolio Gupres

terakhir pelatihansebagaimana biasanya, yakni dilanjutkan dengan sesi pertanyaan yang sangat antusian dan sangat berbobot dari peserta pelatihan.

 

Sample text

Menulis itu mudah

Sample Text

Bermusyawah perinsip perjuangan Islam

Sample Text

Dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah dan dengan agama hidup menjadi terarah dan bermakna
 
Blogger Templates