Ads 468x60px

Labels

Selasa, 31 Maret 2020

MEMBANGUN BRANDING PADA BLOG PRIBADI


CARA MEMBANGUN BRAND SEBUAH BLOG
By : ropiyantoropi@gmail.com
Resume 3

Belajar Menulis Gelombang 7
Senin, 30 Maret 2020
Pertemuan 3              : 19.00 - 21.00 WIB
Nara Sumber             : Namin AB Ibnu Solihin
Tema                         : Membangun Branding  Blog

Narasumber yang membahas masalah brand atau membuat branding pada blog ini adalah Bapak Namin AB Ibnu Solihin adalah founder motivatorpendidikan.com. sebelum pemaparan materi secara online beliau mempersilakan para peserta untuk mengunjungi alamat web beliau http://motivatorpendidikan.com . untuk berkenalan lebih akrab, tambah  pak Namin.

Langsung saja, pada saat materi beliau mulai:

Apa itu Brand ?
Brand adalah apa yang paling dikatakan tentang, ketika yang dikatakan itu tidak ada ditempat saat itu. Jadi, brand adalah kata kunci yang sering kita ketik. Keyword. Kata kunci ini berfungsi untuk menyambung ke alamat blog tertentu ketika seseorang mencari sebuah informasi. Seorang blogger harus peka, untuk membuat kata kunci dengan kata-kata yang paling sering dicari orang.
Pak  Namin, mejelaskan katika orang mencari informasi, maka apa yang paling sering seseorang itu tulis atau katakan akan mudah menuju blog seseorang. Tentunya blog kita, harapannya kata pak Namin.

Misalnya  seseorang mencari informasi tentang computer. Maka Branding yang paling tepat kita tulis adalah Info Komputer, buku Komputer dan seterusnya tentang komputer yang ada pada blog kita.

Cara Membangun Brand Sebuah Blog
Apa yang membuat orang-orang mau mengunjungi blog kita secara terus menerus dan meninggalkan blog-blog pesaing? Itulah brand kita. Kita akan mulai membahas faktor-faktor yang bisa membangun brand blog kita di mata pengguna internet sehingga mereka akan memilih untuk mengakses blog kita dibandingkan dengan sumber informasi lainnya.
Berikut adalah faktor yang harus mulai Anda perhatikan  dan cara untuk membangun brand blog seperti yang kita inginkan:
1.    Bangun Blog Anda dengan Konten-Konten Berkualitas Tinggi

2.    Luangkan Waktu Untuk Memperbaiki Tampilan Blog Anda

3.    Sering memberi komentar pada blog teman
4.    Menjadi penulis tamu pada blog lain
5.    Buat ebook gratis dan jadi ia viral

Branding adalah identitas blog Anda. Sesuatu yang membedakan Anda dengan blog lainnya. Saat orang-orang mengetahui brand yang Anda usung, saat itulah bisa dikatakan blog Anda berhasil menguatkan brand yang Anda bangun. Walaupun butuh banyak waktu untuk membangun brand yang kuat, asalkan Anda mau konsisten dan disiplin membangun “pembeda” dengan blog lain, lambat laun brand Anda pun akan semakin dikenal masyarakat luas.


Materi yang luar biasa. Membangun branding sebagai blog harus selaras dengan kepribadian kita di blog, medsos dan segala aktifitas yang kita lakukan. Dalam membangun branding tidak ada yang instan, butuh proses. Yang penting ikhlas berbagi ide dan gagasan di blog. Terima kasih Pak Namin atas materi yang diberikan


Ropiyanto
MAN 1 Kepahiang, Bengkulu.

Senin, 30 Maret 2020

KULIAH MENULIS BERSAMA OM JAY


RESUME KULIAH KU bersama Om Jay
PELATIHAN MENULIS GELOMBANG 7
Ropiyanto, M.Pd
Narasumber, yang dihadirkan untuk malam ke 3 tgl. 26 Maret 2020, luar biasa. Ibu Rosiana Febriyanti. Profesi beliau adalah seorang guru SMAIT al-Kahfi. Motto beliau sangat luar biasa. FA IDZA AZZAMTA FATAWAKKAL „ALALLAH.

Pembelajaran dimulai sekitar pukul 19.00 sampai 21.00. Pertama, ibu Rosiana memperkenalkan diri. Setelah itu, beliau menyampaikan tentang pentigraf.
Berikut resume belajar yang disampaikan oleh ibu Rosiana.
Materi yang disampaikan adalah tentang Pentigraf.
Pentigraf sesungguhnya adalah akronim dari cerpen tiga paragraf (alinea). Bukan sembarang tiga paragraf yang datar, melainkan ada kesimpulan di akhirnya, bahkan dibumbui dengan akhir yang manis atau menyedihkan. Menurut beliau, pentigraf termasuk fiksi mini yang hanya dibatasi 3 paragraf.
Kaidah sebuah pentigraf adalah seperti berikut :
1.       Panjang tulisan adalah 3 paragraf
2.       Satu paragraf hanya memiliki satu gagasan pokok.
3.       Secara teknis penulisan di komputer: satu paragraf satu kali ENTER.
4.       Sebagai cerpen, pentigraf memiliki ciri-ciri narasi, yaitu:
5.       Alur (ada konfliknya)
6.       Tokoh (yang menggerakkan alur)
7.       Topik (persoalan yg dialami tokoh)
8.       Latar (waktu, tempat, dan suasana)
 Dalam pelaksanaan pembelajaran daring ini. Peserta diberi kesempatan untuk berlatih membuat tiga paragraph (pentigraf). Peserta berlomba-lomba untuk menanpilkan unjuk kemampuan membuat pentigraf masing-masing.
Saya mencoba membuat pentigraf mengenai kondisi terkini. Pentigraf tentang anak-anak yang belajar dari rumah karena kondisi saat ini social distance Covid-19. Mohon dikoreksi bu tambah ku. Berikut pentigrafku :
Meja Belajar yang Berdebu.
Setelah petinggi negeri ini menetapkan situasi tanggap darurat. Suasana semuala relatif aman menjadi sedikit khawatir dan akhirnya takut selanjtnya tidak menentu.
“Kapan aku bisa ke sekolah.”, tanya Rafa kepada ibunya. Dari sudut dapur Ibu Amirah, Ibunya Rafa, dengan mata yang sedikit memerah mencoba untuk menjawab pertanyaan anaknya Rafa. Lirih suara Ibu Amirah menjelaskan, “nak, kita punya Tuhan, kamu kan belajar di sekolah bahwa wajib bertawakal kepada Tuhan. Saat ini negeri kita sedang dalam bencana penyakit menular yang sangat mengkhawatirkan, jadi belajar mu pindah dari sekolah ke rumah.” Begitu Ibu amirah menjelaskan kepada anaknya.
Setelah mendengarkan penjelasannya ibunya, Rafa bukannya semakin belajar. setiap hari dia memikirkan bagaimana indahnya belajar bersama dengan temannya, dan yang paling dia pikirkan adalah mejanya yang baru saja disampul ketika hari terakhir pertengahan Maret lalu, ketika hari itu hari kebersihan bersama.
Ropiyanto
MAN 1 Kepahiang, Bengkulu.
Setelah materi selesai disampaikan, Om Jay selaku moderator memberi kesempatan kepada semua peserta pelatihan menulis gelmbang 7 ini untuk bertanya.  Saya mencoba bertanya,
Mengenai pemilikan diksi yang paling baik untuk pentigraf. Singkat jawaban beliau, bahwa bahasa di sesuaikan dengan kepada siapa pentigraf itu untuk di baca. Jika pembaca adalah anak-anak, maka bahasa anak-anak harus dipakai. Begitu seterusnya. 
Akhir dari pelajaran ini Om Jay. Meminta kepada semua peserta untuk mengumpulkan resume tentang membuat pentigraf bersama ibu Ibu Rosiana Febriyanti.

Ropiyanto
MAN 1 Kepahiang, Bengkulu.

Jumat, 27 Maret 2020

KULIAH BERSAMA SIOMAY

Kuliah Bersama Siomay
Oleh : Ropiyant, M.Pd
 
Kamis, 26 Maret 2020, sekira pukul 10 siang saya mendapati akan ada bimbingan menulis bagi guru. Pesan tersebaut melalui social media WA seorang penulis blogger guru terkenal yaitu Bapak Wiajaya Kusumah.  Menulis manjadi hal yang sangat menarik dan menantang bagi saya. Meskipun manarik tidak semua orang mampu melakukannya termasuk saya yang harus terus belajar. Tepat pukul 19.00, ada kiriman foto sepiring Siomay dari pak Blogger Wijaya Kusumah. Dari foto tersebut kami sejumlah lebih kurang 257 orang dalam WhatsApp Grup Belajar Menulis di beri tugas untuk membuat tiga alinea mengenai foto Siomay itu.
Proses menulispun di mulai. Berbagai macam cerita atau tulisan mengenai foto siomay. Berpacu dengan waktu juga terjadi, Semuanya "berebut" masuk dan kira-kira hendak mengambil posisi paling depan  karena siapa paling cepat akan di baca kembali di WA grup.
Dari begitu banyaknya naskah yang masuk, kiranya kesimpulan saya sebagai berikut:
  1. Menulis permulaan sungguh suatu pengalaman yang melelahkan bagi peserta. Kami belum mengetahui apa dan bagaimana memulai. Kami menulis sekenanya saja tanpa memperhatikan pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia. Banyak di antara kami sebagai peserta belum memahami teknis menulis secara baik. Sekali lagi kami menulis sekenanya saja, yang penting tertulis. Entah itu nyata dalam tiga paragraf atau tidak sekalipun, intinya kami telah menulis dan mengirimkannya kepada Admin.
  2. Semangat menulis pada kami sebagai peserta cukup tinggi. Bahwa di sana ada pula yang meninggalkan ruang belajar itu, namun pada saat yang sama masih ada yang masuk bergabung ketika mendapatkan undangan melalui tautan. Mereka yang masuk kemudian itu kemudian kebingugan darimana mulai menulis. Ketika pintu dibuka kembali ternyata masih banyak yang mengirim tugas. Padahal sesi itu sudah harus masuk dalam tanya-jawab/diskusi.
  3. Dari diskusi yang saya ikuti sebagai salah satu peserta, ternyata kami harus terus mengasah diri dengan membaca. Membaca merupakan modal bagi seorang penulis. Dengan membaca seorang penulis mempunyai sejumlah perbendaharaan diksi. Diksi yang dimiliki akan membantunya ketika menata satu paragraf atau sejumlah paragraf menjadi satu tulisan.
  4. Pengetahuan tentang ejaan belum sepenuhnya kami pahami. Sekali lagi, kami menulis sekenanya saja. Peserta tertentu menulis tanpa memperhatikan kapan huruf besar, kapan tanda baca ditempatkan, dan kapan satu paragraf baru. Semuanya ditulis jadi satu gelombang tulisan belaka, lalu dikirimkan.
Saya mengirim satu pertanyaan kepada pak Wijaya Kusumah:
Bagaimana menjadikan ide-ide kita sebagi sebuah tulisan.
Ia memberi jawaban, "jadikan tulisan kita berbeda dengan yang lain!"
Oleh karena harus berbeda, maka Siomay yang dimaksud hari ini adalah  beliau Si Om Jay. Nama keren untuk pak Wijaya Kusumah. Terima kasih pak, semoga bapak ikhlas membagi ilmu dan pengalaman bapak dalam menulis.
 
Ropiyanto.
MAN 1 Kepahiang, Bengkulu.

 

Sample text

Menulis itu mudah

Sample Text

Bermusyawah perinsip perjuangan Islam

Sample Text

Dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah dan dengan agama hidup menjadi terarah dan bermakna
 
Blogger Templates