Molly yang Lincah
Belum sempat aku membuka pintu, tenyata sudah ada yang
meloncat dengan cepat keluar ke teras rumah ku. Gerakannya yang lincah membuat
orang senang memainkannya. Anak-anakpun tidak kalah seringnya mengganggu si
Molly. Mereka ada yang memberi makanan yang tidak Molly sukai. Pisang goreng
misalnya, sering ditawari kepada si Molly. Bahkan ada yang sekedar iseng
memainkan ekor Molly.
Hari ini tepat hari ketiga Molly tidak pulang kerumah. Kami
serumah saling bertanya dimana Molly berada. Sampai-sampai bernada keras tolong
cari diama molly harus dibawa pulang. Rasa khawatir, was-was mulai ada dalam
dada kami. Ada yang menganggap Molly dibawa orang, ada yang menganggap Molly
sengaja di simpan orang dan lebih tragis lagi ibu menganggap Molly sudah tidak
hidup lagi. Tapi apa salah Molly, bukankah ia suka main-main, bukankah ketika
anak-anak juga memainkannya Molly tidak merasa terganggu. Tidak tersinggung
seperti itu. Terus kenapa Molly harus mati. Kenapa?.
Setelah hampir putus asa mencari Molly. Akhirnya berita
kederadaannya pun sampai. Ternyata Molly yang sempat dicari karena tidak pulang
selama tiga hari pergi ke dokter. Iya ke dokter, tepatnya dokter hewan. Karena
memang kami biasa membawanya ke dokter hewan. Tapi yang kali ini bukan kami
yang mengantar ke dokter. Tapi dia ikut bersama temannya yang juga ke dokter.
persisnya tetangga kami mau membawa kucing
mereka ke dokter. ternyata Molly pun ikut serombongan dengan temannya
itu. Sungguh Molly, engkau memang lincah.
Ropiyanto
MAN 1 Kepahiang
0 komentar:
Posting Komentar