RESUME KULIAH KU bersama Om Jay
PELATIHAN MENULIS GELOMBANG 7
Ropiyanto, M.Pd
Narasumber, yang dihadirkan
untuk malam ke 3 tgl. 26 Maret 2020, luar biasa. Ibu Rosiana Febriyanti.
Profesi beliau adalah seorang guru SMAIT al-Kahfi. Motto beliau sangat luar biasa.
FA IDZA AZZAMTA
FATAWAKKAL „ALALLAH.
Pembelajaran dimulai sekitar
pukul 19.00 sampai 21.00. Pertama, ibu Rosiana memperkenalkan diri. Setelah
itu, beliau menyampaikan tentang pentigraf.
Berikut resume belajar yang
disampaikan oleh ibu Rosiana.
Materi yang disampaikan adalah tentang Pentigraf.
Pentigraf sesungguhnya adalah
akronim dari cerpen tiga paragraf (alinea). Bukan sembarang tiga paragraf yang
datar, melainkan ada kesimpulan di akhirnya, bahkan dibumbui dengan akhir yang
manis atau menyedihkan. Menurut beliau, pentigraf termasuk fiksi mini yang
hanya dibatasi 3 paragraf.
Kaidah sebuah pentigraf adalah
seperti berikut :
1.
Panjang tulisan adalah 3
paragraf
2.
Satu paragraf hanya memiliki
satu gagasan pokok.
3.
Secara teknis penulisan di
komputer: satu paragraf satu kali ENTER.
4.
Sebagai cerpen, pentigraf
memiliki ciri-ciri narasi, yaitu:
5.
Alur (ada konfliknya)
6.
Tokoh (yang menggerakkan alur)
7.
Topik (persoalan yg dialami
tokoh)
8.
Latar (waktu, tempat, dan
suasana)
Dalam pelaksanaan pembelajaran daring ini.
Peserta diberi kesempatan untuk berlatih membuat tiga paragraph (pentigraf).
Peserta berlomba-lomba untuk menanpilkan unjuk kemampuan membuat pentigraf
masing-masing.
Saya
mencoba membuat pentigraf mengenai kondisi terkini. Pentigraf tentang anak-anak
yang belajar dari rumah karena kondisi saat ini social distance
Covid-19. Mohon dikoreksi bu tambah ku. Berikut pentigrafku :
Meja Belajar yang Berdebu.
Setelah petinggi negeri ini
menetapkan situasi tanggap darurat. Suasana semuala relatif aman menjadi
sedikit khawatir dan akhirnya takut selanjtnya tidak menentu.
“Kapan aku bisa ke sekolah.”,
tanya Rafa kepada ibunya. Dari sudut dapur Ibu Amirah, Ibunya Rafa, dengan mata
yang sedikit memerah mencoba untuk menjawab pertanyaan anaknya Rafa. Lirih
suara Ibu Amirah menjelaskan, “nak, kita punya Tuhan, kamu kan belajar di
sekolah bahwa wajib bertawakal kepada Tuhan. Saat ini negeri kita sedang dalam
bencana penyakit menular yang sangat mengkhawatirkan, jadi belajar mu pindah
dari sekolah ke rumah.” Begitu Ibu amirah menjelaskan kepada anaknya.
Setelah mendengarkan penjelasannya
ibunya, Rafa bukannya semakin belajar. setiap hari dia memikirkan bagaimana
indahnya belajar bersama dengan temannya, dan yang paling dia pikirkan adalah
mejanya yang baru saja disampul ketika hari terakhir pertengahan Maret lalu,
ketika hari itu hari kebersihan bersama.
Ropiyanto
MAN 1 Kepahiang, Bengkulu.
Setelah materi selesai
disampaikan, Om Jay selaku moderator memberi kesempatan kepada semua peserta
pelatihan menulis gelmbang 7 ini untuk bertanya. Saya mencoba bertanya,
Mengenai pemilikan diksi yang
paling baik untuk pentigraf. Singkat jawaban beliau, bahwa bahasa di sesuaikan
dengan kepada siapa pentigraf itu untuk di baca. Jika pembaca adalah anak-anak,
maka bahasa anak-anak harus dipakai. Begitu seterusnya.
Akhir dari pelajaran ini Om
Jay. Meminta kepada semua peserta untuk mengumpulkan resume tentang membuat
pentigraf bersama ibu Ibu Rosiana Febriyanti.
Ropiyanto
MAN 1 Kepahiang, Bengkulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar