BELAJAR MENULIS TANPA IDE BERSAMA OM BUDIMAN
Resuma ke- 8
Nama peserta :
Ropiyanto, M.Pd
Gelombang :
ke- 7
Alamat Blog :
http://ropiyantoropi.blogspot.co.id
Belajar menulis yang
paling sulit selama ini adalah mencari ide. Ide adalah modal dasar untuk
mengungkapkan sebuah gagasan menjadi tulisan. Melalui materi yang
disampaikan om Budiman Hakim (Om Bud),
kita akan diajarkan dan langsung praktik bagaimana menulis tidak perlu ide.
Menulis tanpa ide. Pasti menarik bukan?. Ayo kita ikuti materinya dengan
seksama..
Saya sendiri sangat
penasaran, bagaimana mungkin menulis tanpa ada ide. Tapi, saya tetap antusial mengikutinya,
kalian juga kan. Semoga.
MENULIS TANPA IDE sebenarnya adalah judul buku saya yang terbaru jelas Om Bud, dan materi yang akan saya bawakan adalah salah
satu Bab yang terdapat dalam buku itu, jadi otomatis judul materi kita adalah
MENULIS TANPA IDE. Bagaimanakah kita menentukan sebuah tulisan menarik atau
tidak ?mudah saja, Tulisan yang bagus adalah yang mampu menggugah EMOSI
pembacanya. Cara menilainya Cuma dengan 1 pertanyaan : Apakah buku kita mampu
membuat pembaca tertawa terbahak-bahak? Artinya ketika orang menangis atau
tertawa , maka disitulah saat tulisan kita mampu menggugah EMOSI pembacanya.
Jadi kata kuncinya adalah EMOSI
Kesimpulannya adalah ketika kita menulis sebuah cerita kita wajib
memasukan unsur EMOSI dalam cerita itu. sayangnya pelaksanaanya ternyata tidak
semudah itu. Ketika ingin menulis seringkali kita ngga punya ide. Orang-orang
banyak yang mengistilahkan kondisi ini dengan Writers ‘block.
Untuk mengatasi masalah Writer Block menurut Om Bud ada dua cara
yang bisa kita lakukan yaitu :
1.
Memanfaatkan Emosi
Caranya sangat sederhana, caranya tuliskan semua
perubahan EMOSI dalam kehidupan kita sehari-hari. Metode ini saya sebut dengan
Cerpenting singkatan dari Cerita Pendek Tidak Penting. Cerpenting adalah metode
menuliskan peristiwa-peristiwa REMEH yang terjadi di sekeliling kita Meskipun
ceritanya sepele tapi ternyata kita ketawa atau terharu atas peristiwa itu.
Dengan kata lain emosi kita tergugah, jadi tuliskan peristiwa tersebut Perlu
dipahami benar , ya bahwa ceritanya harus benar-benar TIDAK PENTING.
Kalau kalian menuliskan dilema diajak pacar untuk
pindah agama maka itu cerita penting. Kalau kalian bercerita tentang anak yang
terpengaruh teman-temannya nyoba-nyoba narkoba maka itu cerita penting.
Cerpenting haruslah cerita yang tidak penting itu sebabnya METODE LATIHAN
MENULIS ini disebut Cerpenting =Cerita Pendek tidak penting. Ceritanya bisa
macem-macem.Cari cerita yang paling REMEH tapi bikin kita ketawa, marah ,
terharu, pokoknya semua rasa yang menggugah emosi kita. Misalnya yang
punya anak kecil pastinya ngakak ngeliat kelucuan anaknya, iya kan ?Atau kita
lagi naik motor terus kehabisan bensin sementara kita juga lupa bawa duit
karena gak sempet ke ATM, udah jauh-jauh dorong motor pas sampe ternyata mesin
ATM nya rusak. Ngeselin, kan?
TULISKAN! Atau kalian mau cerita horor waktu dikejar-kejar oleh kecoa
terbang? Pokoknya pengalaman remeh apapun yang kalian alami, selama itu
menggugah emosi? TULISKAN . Terserah
kalianlah apa yang mau ditulis. Intinya apapun yang menggugah emosi? Tuliskan!
Menulis
cerpenting memang menuliskan sesuatu yang TIDAK PENTING tapi manfaatnya SANGAT
PENTING. Kenapa?Kalau kita bisa menggugah emosi
pembaca dengan topik yang SANGAT SEPELE, apalagi kalo kita menuliskan hal yang
SANGAT PENTING, pastinya bakalan jadi bagus banget. Jika sudah terbiasa menulis cerpenting maka kita akan
selalu mendapat pemicu untuk menulis.Ya pastilah, topik sepele aja kita mampu,
kok. Itu pointnya.Gak usah mikirin apa gunanya tulisan itu. Anggap aja itu
adalah latihan menulis yang menyenangkan.
Kenapa
menyenangkan? Karena kita mengalaminya sendiri dan terbukti menggugah emosi,
jadi gak ada salahnya kita abadikan. Menulis itu persisi kayak memasak.
Supaya tambah enak, tambahkanlah bumbu-bumbu. Berikut beberapa contoh
cerpenting yang pernah saya tulis.
2.
Memancing Emosi
Metode yang kedua adalah memancing emosi. Dari emosi
yang kita dapet bisa kita konversikan menjadi ide. Pernah kan kalian
ngedenger orang ngomong, "Jangan tunggu kaya lalu baru berderma.
Berdermalah dulu maka in shaa Allah kita akan menjadi kaya."Ada lagi yang
kalimat yang mengatakan, "Jangan menunggu bahagia lalu baru tersenyum.
Tersenyumlah maka kebahagiaan akan datang padamu." Dan masih banyak
lagi kalimat-kalimat motivasi dengan formulasi kalimat seperti di
atas. Saking banyaknya sampe saya curiga bahwa formulasi kalimat tersebut
adalah RAHASIA KEHIDUPAN. Kenapa demikian? Karena sepanjang pengalaman
menulis, saya juga menemukan RAHASIA cara menulis tanpa ide.Dan setelah saya
coba tuliskan rahasianya, ternyata FORMULASInya persis sama dengan formulasi
kalimat-kalimat motivasi di atas.
Bunyinya begini,:
"JANGAN MENUNGGU IDE DATANG LALU BARU
MENULIS. MENULISLAH DULU MAKA IDE AKAN DATANG PADAMU."
Persis sama kan formulasi kalimatnya?Ajaib,
ya? Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa menulis kalo belom ada
ide?Sering kan kita ngedenger orang ngomong begini, 'Gue sih mau nulis tapi
belom ada ide nih.'Nah, itu keliru. Itu salah. Salah besar!!!! Perlu saya
tekankan bahwa: IDE ITU GAK BOLEH DITUNGGU. IDE ITU HARUS
DIPANCING.Persoalannya, cara mancingnya gimana? Coba perhatikan sekeliling
kalian.Lalu tuliskan benda-benda yang kita tangkap melalui
pancaindera. Kemudian gabungkan dan susun semua benda tadi menjadi satu
kesatuan dalam beberapa kalimat.
Dengan menuliskan apa yang
ditemukan oleh pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu
supaya ide datang.
Nah, metode menulis tanpa
ide ini sudah saya praktekkin bersama partner saya Asep Herna. Dia seorang
penulis juga Saya menemukan metodenya dan Asep yang
mempraktekkannya. Suatu hari dia mencoba memperaktekkan metode
ini. Asep saat itu sedang berada di kamarnya dan berniat hendak menulis
sesuatu.Dengan menuliskan apa yang ditemukan oleh pancaindera, tulisan tersebut
akan berfungsi menjadi pemicu supaya ide datang.
Asep saat itu sedang
berada di kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu.Tapi sayangnya Kang Asep
idenya lagi mandeg.Asep duduk di depan laptopnya yang sudah menyala dari tadi
tapi masih saja kosong tanpa satu huruf pun di atasnya.Asep memandang ke
sekeliling kamar dan mengamati benda apa saja yang terdapat di kamarnya.
Setelah itu dia menuliskan
benda-benda yang ditemukannya.
Benda-benda tersebut
adalah :
1. PRINTER
2. KERTAS
3. DINDING
4. AC
5. JAM
6. LAPTOP
Setelah itu, Asep mulai
mengetik. Dia menyusun kalimat yang menghubungkan semua benda tadi.
Dan beginilah hasilnya :
"PRINTER warna
hitam di depanku menungguiku kaku, ditemani KERTAS-KERTAS kosong yang
berserakan di sekitarnya. Aku lihat DINDING tampak pucat, barangkali kedinginan
karena berjam-jam disembur AC yang begitu angkuh. JAM menunjukkan pukul 2 pagi.
Tapi layar LAPTOPKU masih juga kosong. Dan hingga detik ini, tak satupun ide
bergairah menghampiri."
Perhatikan semua
benda yang dipilihnya ditulis dalam kapital.Teman-teman sekalian. Coba
perhatikan baik-baik.Asep mengaku belum punya ide untuk menulis. Tapi dia telah
memiliki sebuah tulisan yang sangat bagus. Luar biasa, kan? Satu hal yang
perlu dicatat bahwa Asep baru memanfaatkan INDERA PENGLIHATAN.Baru dari mata
doang. Asep telah membuat sebuah tulisan yg bagus hanya dengan mengandalkan
matanya. Padahal kita masih mempunyai indera penciuman, pendengaran,
pengecapan dan peraba sebagai device untuk bereksplorasi. Semua yang
ditangkap panca indera sangat berpotensi untuk membuat tulisan pemancing
ide. Misalnya kentongan satpam komplek yang sedang memukul tiang
listrik, (pendengaran) bau Indomie yang sedang dimasak oleh teman
kos-kosan kita, (penciuman) kopi yang ternyata sudah kadaluwarsa,
(pengecapan) rasa jijik ketika seekor kecoak berjalan di atas kaki kita
(perabaan) masih banyak lagi. Apa yang dilakukan Asep Herna di atas
tentunya dapat dilakukan oleh kita semua. Meskipun belom punya ide.
Nyalakanlah laptop kalian. Duduk di depannya. Buka software WORDS. Taruh jemari
kalian di atas tuts seakan-akan kalian sudah mendapat ide untuk ditulis. Intinya
adalah biasakan menulis dulu tanpa perlu menunggu ide datang.
Cara menulis seperti itu
adalah cara untuk memancing ide datang.Ketika ide sudah terjaring barulah kita
kemas menjadi tulisan yang menarik.Silakan kalian memperaktekkan metode
ini. Kalo bisa semua mencoba ya?Karena sebuah metode sulit dipahami kalo
gak dipraktekin.
Setelah Asep mencoba ide tersebut, saya juga langsung
ikut mempraktekannya.Masak yg
bikin malah gak nyoba? Aneh banget dong...Seperti Asep, saya memandang ke
sekeliling saya.Kemudian saya pilih 6 benda yang tertangkap
pancaindera.Kalo bisa pilih 6 benda. Itu jumlah yang ideal. Kalo kurang
takutnya kedikitan. Kalo lebih ntar kita kebingungan sendiri karena kebanyakan.
Dan benda-benda yang saya
pilih adalah
SEPATU TUA
KASUR
KULKAS
PINTU
HANDUK
PANCURAN
Tanpa membutuhkan waktu
lama, mungkin cuma beberapa menit, terciptalah tulisan sebagai berikut ini:
Brak! PINTU kamar tidur
kudorong dengan kuat sehingga menimbulkan suara menggelegar. Aku terlalu capek
sehingga langsung kubanting tubuhku di atas KASUR yang empuk. Kepalaku mau
pecah rasanya karena letih.
“Aku benci sama kamu!!!”
Tiba-tiba terdengar suara mengagetkanku..
Aku mencari suara
tersebut ternyata datangnya dari SEPATU TUA yang sedang mojok di sudut kamar,
di samping KULKAS.
“Kenapa kok benci?”
tanyaku terheran-heran kok sepatu itu bisa berbicara.
“Sejak kau memiliki
sepatu baru, kau tidak pernah peduli lagi padaku. I hate you!!”
Hah? Sepatu lamaku
cemburu dan merasa dicampakkan. Aduh! Apakah aku sudah gila?
“I HATE YOU!!!!!!”””
Dengan cepat aku berdiri
meraih HANDUK lalu masuk ke kamar mandi. Barangkali guyuran air dingin dari
PANCURAN bisa menyegarkan tubuh dan pikiranku. Bismillah….
Menulis itu sebuah proses.
Menulis bukan skill yang bisa diperoleh dalam waktu semalam. Jadi kita memang
harus berlatih.Berlatih memang sebuah periode yang membosankan. Itu sebabnya
metode ini saya ciptakan supaya proses latihan jadi menyenangkan.Kita seperti
lagi melakukan permainan 6 kata. Situasinya fun tapi berpotensi menjelma
menjadi tulisan yang berkualitas master piece.
Penjelasan Om Bud sangat menarik, dengan bahasa
yang lugas dan apa adanya, tapi mengena mudah dipahami, hanya saja materi
yang disampaikan hanya bagian dari buku “Menulis tanpa ide” Karya
Om Bud
Kesimpulannya adalah :
1.
Tulisan yang bagus adalah yang mampu menggugah
EMOSI pembacanya. ketika kita menulis sebuah cerita kita wajib memasukan
unsur EMOSI dalam cerita
2.
Mengatasi Writers block dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu memanfaatkan emosi dan memancing emosi
3.
Tuliskan semua perubahan EMOSI dalam kehidupan
kita sehari-hari dengan Metode Cerpenting =cerita pendek tidak penting dengan
menulis hal-hal yang remeh menjadi tulisan
4.
"Jangan menunggu ide datang lalu baru
menulis. menulislah dulu maka ide akan datang padamu."
5.
Dengan menuliskan apa yang
ditemukan oleh pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu
supaya ide datang.
6.
Metode permainan 6 kata dengan Tuliskan 6 benda di
sekeliling kita,kemudian rangkai menjadi tulisan
7.
Menulis itu sebuah proses.
Menulis bukan skill yang bisa diperoleh dalam waktu semalam. Jadi kita memang
harus berlatih.
Akhirnya
tiada terasa waktu telah berjalan selama 2 jam, para peserta yang antusias
masih memohon penambahan waktu untuk diskusi. Waktupun ditambah selama 15 menit
untuk tanya jawab. Itupun masih terasa kurang.
Sebagai penutup Om Bud mempersilakan untuk bertanya
sacara pribadi melalui WA (Japri).
No WA beliau tidak saya share ya.. tunggu izin Om Bud.
Pelatihan dengan materi Menulis Tanpa Ide
selesai.
Ropiyanto, M.Pd
MAN 1 Kepahiang, Bengkulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar